Pages

Jumat, 12 Februari 2010

KEJUJURAN (PART 4)

Beberapa hari ini telah banyak yang mengabarkan kabar betapa sulitnya untuk mencari sebuah kejujuran.Arti dari sebuah kejujuran yang dianggap sebagai mahkota dari prilaku manusia,kini hanya menjadi sebuah kiasan saja.Tak ada artinya lagi orang yang dianggap benar – benar jujur dalam kehidupannya,ternyata dibalik itu semua hanya kebohongan belaka.Ungkap saja para pejabat – pejabat tinggi yang telah menduduki kekuasaannya untuk kepentingan rakyat.Ia mengaku akan bersikap jujur dalam mengembankan amanat rakyatnya.Tetapi,ternyata yang menjadi realita saat ini hanyalah omong kosong belaka.Tipuan untuk menghibur rakyat yang ia harapkan kini menjadi kenyataan setelah ia menjadi pejabat tinggi yaitu membohong – bohongi rakyat yang dianggapnya hanya rakyat biasa saja.Semua itu telah terjadi setelah mereka gembira dengan kekayaannya.Harta yang telah melimpah ruah,meliputi berbagai macam property yang dimilikinya.Seakan – akan mereka bisa menjadi pejabat tanpa bantuan dari rakyatnya untuk memilihnya menjadi penguasa.Setelah merasa berkuasa karena merasa memiliki segala hal berupa kemewahan,maka tak ayal ujian pun datang menimpanya yaitu gila harta yang berupa korupsi .Dari sisi itulah kejujuran yang seharusnya menjadi modal utama untuk mencari sebuah kebenaran berkenaan pengambilan uang rakyat.Akan tetapi kita lihat saja bentuk nyata yang telah dilakukan PANSUS dalam mengungkap kejujuran dari pejabat yang mengambil uang rakyat ternyata sulit untuk diungkapkan hingga saat ini.Kini,itu semua tergantung dari para pejabatnya itu sendiri apakah ingin menjadi para pejabat yang jujur dari korupsi atau tidak.semoga ini semua bisa menjadi pelajaran untuk kita semua untuk lebih mementingkan arti dari sebuah kejujuran.Bukan menjadi para koruptor yang jelas – jelas telah mengambil uang rakyat malah mengelak untuk bersikap bohong atau tidak jujur.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More