Pages

Jumat, 12 Februari 2010

KEDISIPLINAN ( PART 1)

Kedisiplinan mungkin seharusnya bisa menjadi kebiasaan bagi kita.Dikarenakan dengan hidup bersiplin,hidup akan terasa terasa ringan untuk dijalani.Namun disiplin acapkali diartikan secara negative.Bagi sebagian orang disiplindipandang sebagai suatu hukuman.dalam sebuah organisasi contohnya.Suatu perusahaan biasanya menegurkan “perlu didisiplinkan”dimaknai sebagai tindakan tegas yang tak lain adalah sebuah hukuman.
Dengan kata lain didalam sutu perusahaan rasa hidup berdisiplin sungguh sangat ditekankan.Karenan demi menjunjung tinggi nilai peraturan yang ada. Para ilmuan yang mengemukakan pengembangan kedisiplinan kerja para karyawan dalam suatu perusahaan.Menurut paul heresy,keneth blanchard dan dewey f Johnson dalam manajemen of organizational behavior.memang merupakan salah satu masalah yang cukup sulit dihadapi oleh seorang pemimpin dalam mengembangkan kinerja pegawai.Salah satu penyebabnya yaitu :disiplin sering dipandang sebagai suatu yang negatif atau sebagai sebuah hukuman.Padahal,disiplin memiliki makna yang positif,khususnya jika ditelaah dari makna asal kata disiplin tersebut.Disiplin berasal dari kata disciple yang memulki arti learner.Dengan landasan seperti inilah,mereka menyebutnya dengan istilahconstructive discipline yang berbeda dengan disiplin sebagai sebuah hukuman.berikut pula yang dikemukakan pula soegeng prijodarminto dalam bukunya “ Disiplin kita menuju sukses”.menurutnya :”suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses serangkaian prilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan,kepatuhan,kesetiaan,keteraturan,atau ketertiban.Karena sudah menyatu dengan dirinya,sikap atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia berbuat tidak sebagaimana lazimnya”.selain itu seorang ulama besar dari mesir yang bernama Prof Dr Syaikh Ali Abdul Halim Mahmud.Menurutnya displin atau dalam bahasa arabnya disebut indibath aladah “mewujudkan pelaksanaan atas tuntutan tugas tau mengendalikan suatu relitas atas tuntunan terjadinya sesuatu yang bersifat syar’i atau da’awi.
Jadi,kedisiplinan dlam perspektif syar’I (syari’at),artinya diukur berdasarkan kualitas ketaatannya kepada aturan yang berlaku dilingkungannya sendiri.Jika dilihat dari da’awi (dakwah),kedisiplin ditentukan berdasarkan kualitas keberhasilannya dalam proses pembelajaran atau peningkatan kualitas pribadi dan social setiap anggotanya dalam berorganisasi.Begitupun menurut syaikh ali abdul halim mahmud,disiplin adalah suatu kualitas ibadah.Dengan kata lain.dengan kita meningkatkan sifat berdisiplin.Maka,bahwasannya suatu sifat kedisiplinan itu merupakan suatu amal ibadah juga jika dijalani dengan hati yang lapang.
Di dalam suatu perusahaan,para karyawan yang melakukan pekerjaan dengan cara berdisiplin.Ia akan mendapatkan amal ibadah yang setimpal yang diberikan oleh sang pencipta.Karena sifat disiplin merupakan salah satu amal ibadah juga.Dngan kata lain tak ada kata untuk bisa mengelak hidup tak berdisplin terutama disiplin dalam pekerjaan.



Referensi : Koran SINDO dan pemikiran sendiri

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More