Pages

Selasa, 04 Oktober 2011

Telematika Dalam Bidang Pemerintahan (e-government).



TELEMATIKA DALAM BIDANG E-GOVERNMENT


1. Definisi Telematika
Telematika berasal dari bahasa perancis “Telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Teknologi Informasi merujuk pada sarana prasarana, sistem dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna.
Para praktisi menyatakan bahwa “Telematics“ adalah singkatan dari “Telecommunication” and “informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu (konvergensi). Semula media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghindarkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.
Konvergensi Telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau “The Net”. Dalam perkembangannya istilah “media” dalam Telematika berkembang menjadi wacana “multimedia”. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah “multimedia” semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambigus jika istilah Telematika dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika
Menurut instruksi presiden RI no.6 tahun 2001 tentang kerangka kebijakan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia didapat pengertian telematika sebagai berikut : “……. Telekomunikasi, media dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika…”.
Alfin Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika, kini populer dengan nama telematika (Yuliar,2007). Menurut Yusuf Hadi Miarso (2007) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital). Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel (gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary (digital). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT = Information and Communication Technology) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.

2. Definisi E-Government
Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi.
Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan kepemerintahan kepada masyarakatdankalanganbisnis.E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e govermenternment adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).

E-Government merupakan urat nadi pemerintahan. Meskipun masih relatif muda, namun tidak sedikit uang rakyat digunakan bagi pengembangan teknologi informasi bagi operasionalisasi pemerintahan dan pelayanan umum. Namun demikian, E-Government belum menunjukkan manfaat yang signifikan bagi efektifitas dan efisiensi jalannya pemerintahan dan pelayanan umum yang terbaik.
 Bank Dunia (World Bank),
“E-Government refers to the use by government agencies of information technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, businesses, and other arms of government.”
"E-Government mengacu pada penggunaan oleh instansi pemerintah teknologi informasi (seperti Wide Area Networks, Internet, dan mobile computing) yang memiliki kemampuan untuk mengubah hubungan dengan warga, bisnis, dan lengan lain dari pemerintah."

 UNDP (United Nation Development Programme),
“E-government is the application of Information and Communicat-ion Technology (ICT) by government agencies.”
"E-government adalah aplikasi Informasi dan Teknologi-ion KOMUNIKASI (TIK) oleh pemerintah."
3. Manfaat e-government
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
Manfaat e-government
• Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara;
• Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
• Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
• Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
• Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada; dan
• Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
4. Kelembagaan, Regulasi, dan Kebijakan
Perkembangan dan pembangunan telematika memasuki babak baru pada awal tahun 2005 dengan digabungkannya Ditjen Postel yang dahulu berada dibawah Departemen Perhubungan kedalam Depkominfo. Satriya (2005) melihat penggabungan tersebut seyogyanya bisa mempercepat gerak pelaksanaan aplikasi e goverment di seluruh tanah air dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk penyediaan infrastruktur telematika yang sekaligus disinkronkan dengan berbagai aplikasi prioritas.
Begitu pula dari sisi regulasi, sudah ada Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2003 tentang Strategi Pengembangan E goverment yang juga sudah dilengkapi dengan berbagai Panduan tentang e goverment seperti:
(1). Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah;
(2). Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah;
(3). Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain.
Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada tahun 2004 yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan e goverment di pusat dan daerah.
Sayangnya beberapa peraturan payung yang diharapkan bisa segera selesai masih belum terwujud, seperti RUU tentang Informasi, dan Transaksi Elektronik yang masih belum dibahas di DPR.
Dalam bidang kebijakan, kelihatannya pemerintah belum berhasil menyusun suatu langkah konkrit yang dapat menggerakkan berbagai komponen pemerintah(lintas sektor) untuk saling bekerja sama membangun dan menjalankan aplikasi yang memang harus disinergikan.Hingga sekarang pemanfaatan telematika untuk Kartu Tanda Penduduk, Perpajakan, Imigrasi, dan Kepegawaian yang sangat dibutuhkan dalam reformasi pemerintahan masih belum terlaksana. Masih mahalnya tarif Internet, termasuk Broadband, rupanya telah mulai menarik perhatian Menteri Kominfo seperti diungkapkan beberapa waktu lalu dalam ajang Indo Wireless 2006 (Detik,14/3/06). Kombinasi pemanfaatan kapasitas telepon tetap eksisting dan berbagai teknologi nirkabel lainnya sudah seharusnya bisa didukung oleh sistemtarif yang sudah memanfaatkan kompetisi dalam sektor telematika ini. Begitu pula alternatif penyediaan infrastruktur telematika di daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal masih belum bisa memaksimalkan pemanfaatan dana Universal Service Obligation (USO) yang telah dikutip dari operator.

5. Strategi Pengembangan e-Government
• Pengembangan sistem pelayanan yang handal dan terpercaya serta terjangkau masyarakat luas
• Penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah Pusat dan Daerah secara holistik
• Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal
• Peningkatan peran serta dunia usaha dan pengembangan industri telekomunikasi dan teknologi informasi
• Pengembangan SDM di pemerintahan dan peningkatan e-literacy masyarakat
• Pelaksanaan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur

6. Hambatan dalam Mengimplementasikan E-Government
Jika dilihat dari keteranan di atas, tentunya sangat diinginkan adanya E-Government di Indonesia. Ada beberapa hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan E-Government di Indonesia.
• Kultur berbagi belum ada.
Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan belum merasuk di Indonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: “Apabila bisa dipersulit mengapa dipermudah?”. Banyak oknum yang menggunakan kesempatan dengan mepersulit mendapatkan informasi ini.
• Kultur mendokumentasi belum lazim.
Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari standar software engineering.
• Langkanya SDM yang handal.
Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis / industri. Kekurangan SDM ini menjadi salah satu penghambat implementasi dari e-government. Sayang sekali kekurangan kemampuan pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah dan mahal.
• Infrastruktur yang belum memadai dan mahal.
Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik. Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga belum menyiapkan pendanaan (budget) untuk keperluan ini.
• Tempat akses yang terbatas.
Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di perpustakaan umum (public library). Di Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat umum lainnya.

7. Fenomena
• E-Government merupakan salah satu sektor pengembangan ICT yang berjalan lambat tidak signifikan dgn besarnya biaya yg sudah dikeluarkan negara
• Faktor politis dan moril menyumbang cukup besar thd tidak signifikannya dana yg sudah dikeluarkan dgn hasil yg diharapkan
• Otonomi daerah & lemahnya kebijakan nasional di bidang e-gov menyebabkan kesenjangan perkembangan e goverment antar daerah
• Perbedaan kemampuan SDM, finansial, komitment pimpinan, ketentuan hukum daerah, pengaruh rekanan, moril dan politik menyebabkan makin lama kesenjangan antar daerah makin lebar
• Ego sektoral menyebabkan terjadinya duplikasi database, sehingga data produk pemerintah cenderung kurang dipercaya.
• Kebijakan mengambang Pemerintah Pusat mengakibatkan Pembangunan & pengembangan database nasional makin sulit diwujudkan

8. Prinsip dasar

Dalam pemanfaatannya untuk pembangunan, diperlukan pemahaman bahwa e-gov :
(1) hanyalah alat;
(2) mempunyai resiko terhadap integrasi data yang sudah ada;
(3) bukanlah pengganti managemen publik dan kontrol internal pemerintahan;
(4) masihdiperdebatkan peranannya dalam hal mengurangi praktek KKN;
(5) juga masih diragukan untuk dapat membantu mengurangi kemiskinan;dan
(6) memerlukan kerjasama antar ICT profesional dan pemerintah.Sebagai salah satu aplikasi telematika yang termasuk baru di bidang kepemerintahan, maka diperlukan waktu dan proses sosialisasi yang memadai agar para pelaku birokrasi dan masyarakat mampu memahami e-gov untuk kemudian mendayagunakan potensinya dan tidak terjebak kepada paradgima lama, project oriented activities.

KESIMPULAN DAN SARAN


Memperhatikan perkembangan pelaksanaan e goverment di Indonesia serta hasil-hasil yang telah dicapai hingga saat ini, maka mau tidak mau konsep dan strategi pelaksanaan e govermentermenterment membutuhkan penyempurnaan diberbagai sisi.Penundaan pelaksanaan revitalisasi e govermenterment hanya akan menjauhkan negeri ini dari cita-cita reformasi yang sebenar-benarnya, yaitu memperbaiki mutu pelayanan publik kepada seluruh masyarakat serta pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui peningkatan efisiensi birokrasi.
Pelaksanaan revitalisasi e govermenterment harus memperhatikan kesiapan pemerintah dan masyarakat, sesuai prinsip-prinsip dasar serta bertahap


Referensi :
http://law.ui.ac.ic/lama/telematika/index.html
http://www.indonesia.go.id/id/produk_uu/isi/inpres2001/ip%206-2001%20lamp.html
http://www.google.com
http://suniscome.50webs.com/data/download/032%20MAKALAH%20TI%5B1%5D.pdf
http://myanotes.blogspot.com/2009/10/pemanfaatan-telematika-di-berbagai.html

Rabu, 17 Agustus 2011

APLIKASI TANAMAN OBAT TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN J2ME_Muhienj


1 Latar Belakang Masalah

Dunia teknologi saat ini semakin pesat perkembangannya seiring dengan kemajuan
zaman,salah satunya teknologi mobile.Teknologi yang berbasiskan mobile yang biasa kita
sebut dengan handphone kini semakin banyak diminati oleh maysarakat.Teknologi mobile
bisa digunakan untuk mengirimkan pesan,telepon,bermain game,ataupun jejaring sosial
seperti facebook.Bahkan dengan handphone kita bisa mencari berbagai macam informasi
dengan mudah.
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati,salah satunya adalah tanaman obat
tradisional.Tapi sayangnya penggunaan tanaman sebagai alternatif pengobatan tradisionil kurang popular atau kurang terkenal di masyarakat.Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat banyak menggunakan obat kimiawi dari dokter untuk menyembuhkan penyakit tanpa pernah mencoba khasiat dari tanaman obat tradisional yang ada di negarakita ini.Padahal penggunaan obat kimiawi yang digunakan secara berlebihan akanberdampak kurang baik atau bisa menumpuk didalam tubuh.Bisa dikatakan masyarakatlebih percaya pada pengobatan kimia dibandingkan dengan resep tradisional untuk penyembuhan penyakit.
Dari dasar itulah,penulis ingin membuat sebuah aplikasi yang berbasiskan mobile
J2ME,dengan judul Aplikasi Tanaman Obat Tradisional Dengan Menggunakan J2ME.Dengan aplikasi ini,penulis mengharapkan agar masyarakat tidak melupakan tanaman obat tradisional yang sudah ada di Indonesia sejak nenek moyang.Sehingga,generasi berikutnya bisa mengetahui dan mengenal tanaman obat penyembuh penyakit didalam tubuh.

2 Batasan Masalah
Pada penulisan ilmiah ini,penulis hanya membatasi pembahasan hanya seputar
informasi obat – obat tradisional yang terdapat di Indonesia diantaranya adalah nama – nama tanaman obat tradisional,khasiat dan komposisi tanaman tradisional,nama latin
tanaman obat tradisional,nama – nama penyakit beserta cara pemakaiannya.Selain itu
penulis membatasi hanya untuk Handphone suport java dan telah diimplementasikan
dengan HP Sony Ericson kepada masyarakat.

3 Tujuan Penulisan
Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan diatas,penulis membuat aplikasi ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi mastarakat untuk mengetahui tanaman obat tradisional apa saja yang dapat dijadikan obat pada umumnya.Selain itu,untuk melestarikan pemakaian tanaman obat – obat tradisional yang ada di Indonesia dengan berbagai macam tempat penyebarannya.
4 Metodologi Penulisan
Metodologi penelitian yang dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu
1. Tahap pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka atau perpustakaan kampus,buku buku yang membahas tentang tanaman obat tradisional,buku panduan lengkap untuk pembuatan aplikasi menggunakan J2ME dan mencari data dari internet berkenaan dengan bahan materi aplikasi yang dibuat.
2 Perancangan aplikasi
Perancangan aplikasi dilakukan dengan membuat rancangan terhadap program yang
akan dibuat.Perancangan berupa struktur navigasi program,struktur tampilan halaman,
struktur penampilan input dan output program.Aplikasi ini menggunakan platform j-creator sebagai emulator untuk memasukan kodingnya.Selain itu,penulis menggunakan aplikasi photoshop sebagai pengolah gambar untuk membuat icon – icon dalam program.Sedangkan untuk pengeksekusian runningnya program menggunakan J2ME.
3. Uji coba
Uji coba program dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis merk handphone
yang pada umumnya dimiliki masyarakat.Untuk mempermudah penggunaan aplikasi ini
dalam uji coba,penulis memberikan contoh vendor dari seri handphone,yaitu :
 Nokia 6300
 Nokia E72
 Nokia 5310
 Nokia 6120 Clasic
 BB pearl 3G
 BB Curve 8520
 Motorola Q9H
 Ti Phone T78
 Sony Ericson C510
 Sony Ericson Zylo
 Sony Ericson K770i
 Sony Ericson K660i
 Dll
4. Implementasi
Implementasi aplikasi ini sudah dicoba atau diterapkan kepada masyarakat yang
membutuhkan informasi lengkap tentang tanaman obat tradisional yang bisa digunakan
dengan mudah dan sederhana pemakaiannya.Selain itu aplikasi ini juga diimplimentasikan kepada para pelajar secara khusus yang sedang mempelajari tentang tanaman obat tradisional yang ada di Indonesia.

untuk download aplikasi :
Aplikasi Tanaman Obat Tradisional_Mobile_Muhienj.zip

Jumat, 03 Juni 2011

proggram oracle view













Logika permrograman :
Pada program diatas,menggunakan oracle dengan perintah view.Yang sebelumnya membuat table terlebih dahulu dengan perintah sebagai berikut :
create table muhienj (npm varchar2 (8),nama varchar (10),sks varchar2 (3),nilai_uts varchar2 (3),nilai_uas varchar2 (3)); untuk membuat table muhienj
insert into muhienj values ('&npm’,’&nama’,’&sks’,’&nilai_uts’,’&nilai_uas’); untuk memasukan data kedalam tabel
create view muhienj1 as select nama from muhienj where nilai_uts <=’50’; untuk membuat data view pada muhienj1 dimana menampilkan nama dengan nilai uts dibawah / sama dengan 50
create view muhienj2 as select nama from muhienj where nilai_uts >=’50’; untuk membuat data view pada muhienj2 dimana menampilkan nama dengan nilai uts diatas / sama dengan 50
create view muhienj3 as select nama from muhienj where nilai_uts >=’50’ and nilai_uts <=’80’ untuk menampilkan nama data view dengan nilai uts diatas 50 dan nilai uts dibawah 80.
Maka output seperti pada program diatas

Program PL&SQL Act

1 . Program PL/SQL inputan nama :


Logika program :
Dalam program PL/SQL diatas pertama – tama program memberikan setting berupa code “SET SERVEROUTPUT ON” sebagai tahapan awal program,setelah itu dilanjutkan dengan mendeklarasikan program dengan perintah “DECLARE”,lalu program dimulai dengan “BEGIN” sebagai tahapan permulaan program akan dieksekusi.dilanjutkan dengan mencetak nama “muhammad indra jaya”dengan perintah “DBMS_OUTPUT.PUT_LINE('MUHAMMAD INDRA JAYA');”,untuk mengakhiri proses eksekusi maka ditulis kodingnya END; dan untuk menjalankannya dengan perintah slash atau /

2. Program PL/SQL yang sudah diinput :


Logika pemrograman :
Pada program PL/SQL berikutnya,program ini dibuat untuk menampilkan inputan angka yang telah diinput langsung dalam koding program.untuk memulai memberikan setting berupa code “SET SERVEROUTPUT ON” sebagai tahapan awal program,setelah itu dilanjutkan dengan mendeklarasikan program dengan perintah “DECLARE”,setelah program dideklarasikan maka langkah selajutnya adalah memberikan tipe datanya yaitu : y:= 40; dan x:= 30; setelah itu program akan dieksekusi dengan perintah yang telah tersedia seperti pada program diatas yaitu :dbms_output.put_line('nilai x = '||to_char(x));untuk membaca karakter masukan dari nilai x,dbms_output.put_line('nilai y = '||to_char(y));digunakan untuk memberikkan masukan pada nilai inputan y sedangkan dbms_output.put_line('nilai x+y = '||to_char(x+y));digunakan untuk memberikan nilai pada penjumlahan nilai X ditambah dengan nilai Y.Sehingga akan menghasilkan output nilai x= 30,nilai y = 40 dan nilai x+y = 70.

Program PL&SQL Prosedure

menampilkan perulangan dengan menggunakan procedure :


Logika pemrograman :
Dalam program diatas menggunakan perintah prosedur untuk menampilkan sebuah perulangan perintahnya adalah
create or replace procedure untuk awal pembuatan program dengan procedure
cetak_angka (x in integer) as j integer; untuk memberikan variable pada cetak angka nilai x dan juga nilai j
for j in 1..x loop untuk pengulangan variable nilai j yang dimulai dari 1 sampai dengan x variable.
dbms_output.put_line(to_char(j)); end loop; untuk mencetak nilai j dan sampai berakhirnya perulangan
create or replace procedure panggil_proc untuk membuat prosedur baru dengan nama panggil_proc
cetak_angka(10); untuk mencetak perulangan yang telah diberikan nilainya dengan angka 10 perulangan. Dari angka 1 sampai 10

menampilkan hasil kali dengan menggunakan function



Logika pemrograman :
Pada program diatas membuat function dengan menghitung perkalian hasil dan bilangan dengan perintah yang digunakan adalah
create or replace function untuk membuat program yang diawali dengan function
pangkat (bil integer, n integer);untuk memberikan nilai integer pada pangkat,bil dan n
hasil integer (10); untuk memberikan variable kepada hasil dengan integer yang memiliki space 10
hasil:=1; untuk memberikan nilai hasil berjumlah angka 1
for i in 1..n loop untuk menentukkan perulangan variable i mulai dari satu sampai n
hasil:=hasil*bil; untuk memberikan hasil operasi perkalian antara hasil dengan bil
set serveroutput on agar program dapat dicetak outpunya
h integer; untuk memberikan nilai integer kepada nilai h
h:=pangkat(2,3); untuk memberikan hasil operasi kepada nilai h dengan memasukan variable pangkat yang bernilai 2 dan 3
dbms_output.put_line('hasil='||to_char(h)); untuk mencetak hasil akhir dari program yang menentukan berapakah nilai hasil.

Program PL&SQL for loop

Program perulangan pada PL/SQL dengan menggunakan for..loop :




Logika pemrograman :
Pada program diatas dapat dijelaskan bahwa program tersebut menggunakan perintah perulangan for..loop.program tersebut diawali dengan pendefinisian bentuk tipe data berupa integer yaitu dengan perintah a integer; b integer; c integer;,setelah itu program tersebut melakukan perulangan dengan mencetak urut dari besar ke kecil dan diteruskan dengan kecil kebesar dengan angka yang diinputkan secara berurutan kebawah dengan perintah : for a in reverse 1..&c loop dan for b in 1..a loop.mengakhiri pengulangan aatu berhenti sementara program menggunakan perintah end loop; sedangkan mencetaknya digunakan perintah : dbms_output.put('*'); dan dbms_output.put_line ('');.langkah selanjutnya ialah memasukan atau menginput data yang diinginkan.Seperti pada contoh diatas menginput nilai 4 dengan 2 kali input,maka program akan mencetak sebanyak 4 baris kebawah dengan tanda bintang.sesuai urutan dari nilai besar 4 sampai nilai 1 dst.Pada contoh kedua memasukan nilai angka 5,maka program akan mencetak sebanyak 5 kali perulangan.hampir sama dengan input sebelumnya.

proggram oracle JOIN

Program untuk menjoinkan beberapa tabel :






Logika pemrograman :
Pada program diatas membuat suatu tabel yang digunakan untuk menggabungkan atau join menjadi 1 tabel tersebut antara lain status,gaji,pegawai dan jabatan:
Create table status ( kd_peg varchar2 (8),status1 (15),jml_anak (5)); digunakan untuk membuat tabel status tang terdiri dari record kd_peg,status dan jml_anak.
Create table gaji (kd_jabatan (8),gaji (15)); digunakan untuk membuat tabel gaji yang terdiri dari kd_jabatan dan gaji
Create table pegawai (kd_peg varchar2 (8),nama varchar2 (15),kd_jabatan varchar (8)); digunakan untuk membuat tabel pegawai yang terdiri dari kd_jabatan,nama,dank d_peg
Create table jabatan (kd_jabatan varchar (8), jabatan varchar (15)); digunakan untuk membuat tabel jabatan
Sedangkan untuk menampilkan perintah joinnya adalah :
 Select nama,jabatan1 from jabatan,pegawai where pegawai.kd_jabatan = jabatan.kd_jabatan; digunakan untuk menampilkan nama dan jabatan yang telah dijoin antara tabel jabatan dan tabel pegawai
 Select nama,jabatan1 from jabatan,pegawai,status where jabatan.kd_jabatan =pegawai.kd_jabatan and status.kd_peg = pegawai.kd_peg and status1 = ‘belum nikah’;digunakan untuk menampilkan nama dan jabatan dari tabel yang dijoin jabatan,pegawai dan status dimana statusnya belum nikah
 Select nama,status1 from pegawai,status where pegawai.kd_peg = status.kd_peg and jml_anak =’3’;digunakan untuk menampilkan nama dan status yang join dari tabel pegawai dan status dengan jumlah anak adalah 3

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More